IP

Saturday, August 14, 2010

College

Read more!

Every New Semester:
 

After First Week:
 

After Second Week:
 

Before the Mid-Term Test:
 

During the Mid-Term Test:
 

After the Mid-Term Test:
 

Before the Final Exams:
 

Once Get to Know the Final Exam Schedule:
 

7 Days Before the Final Exam:
 

6 Days Before the Final Exam:
 

5 Days Before the Final Exam:
 

4 Days Before the Final Exam:
 

3 Days Before the Final Exam:
 

2 Days Before the Final Exam:
 

1 Day Before the Final Exam:
 

The Night Before the Final Exam:
 

1 Hour Before the Final Exam:
 

During the Final Exam:
 

Once Walk Out From the Examination Hall: 

After the Final Exam, During the Holiday:
 
Read more!

Thursday, August 12, 2010

Air refueling

Read more!
KC-135 Stratotanker
Pengisian bahan bakar di udara atau istilahnya air refueling, aerial tanking, in-flight refueling (IFR), air-to-air refueling (AAR) adalah proses pengisian bahan bakar dari pesawat tanker ke pesawat lain selama diudara. Prosedur ini membuat pesawat yang sedang dalam misi penerbangan dapat terbang dalam jangka waktu yang lebih panjang. Pesawat yang digunakan untuk pengisian bahan bakar di udara adalah pesawat angkut yang telah dimodifikasi atau seringkali disebut pesawat tanker. Prosedur pengisian bahan bakar di udara telah dipakai pada beberapa perang contohnya Perang Falkland, Perang Vietnam, Perang Teluk Persia dan Perang Kosovo.
Sejarah Eksperimen
*Tahun 1917, berawal dari ide seorang pilot berkebangsaan Russia bernama Alexander P. de Seversky untuk dapat memperpanjang waktu terbang pesawat selama di udara dengan cara pengisian bahan bakar di udara (in-flight refueling). Tak lama setelah itu, dia pindah kewarganegaraan ke AS dan menjadi Insinyur di WarDepartement of USA. Kemudian baru pada tahun 1921 penemuannya itu secara resmi dipatenkan.
*Tahun 1923, 2 pesawat Airco DH-4B milik USA Air Service sukses mengisi bahan bakar ke sebuah pesawat DH-4B lainnya sebanyak 687 galon (2600 Liter) untuk memberikan waktu terbang lebih dari 37 jam tambahan.



*Tahun 1929, US Army Air Corps yg dipimpin oleh Mayor Carl Spaatz, berhasil melakukan pengisian bahan bakar kepada pesawat Question Mark dengan rekor lebih dari 150 jam tambahan waktu terbang.

*Tahun 1930, Rekor baru tercipta dengan 553 jam tambahan waktu terbang,dipegang oleh John, Albert, Kenneth, dan Walter Hunter menggunakan 2 pesawat Stinson SM-1 Detroiter.


*Tahun 1935,  Percobaan yang berbahaya dari Fred dan Al Key, namun berhasil menumbangkan rekor sebelumnya dengan 647 jam (hampir 27 hari) waktu tambahan dengan pesawat Curtiss Robin.


Sistem Yg Dipakai
Metode atau sistem yg paling umum digunakan adalah Sistem Boom and Receptacle atau biasa disebut dengan Sistem Flying Boom dan Sistem Proge and Drogue. Ada lagi kombinasi antar keduanya yg disebut Boom Drogue Adaptor, tetapi kurang populer. Disini hanya akan dijelaskan yg pertama dan kedua saja.

1. Sistem Boom and Receptacle
Atau sering juga disebut Sistem Flying Boom. Sistem ini memakai pipa yang kaku (tdk fleksibel), ada sistem kamera juga, yang dikontrol oleh dua sayap kecil yang oleh operator (pesawat tanker) akan diulur dan dimasukkan ke lubang tangki bahan bakar pada pesawat penerima. Pilot pada pesawat penerima harus memposisikan pesawatnya sedemikian rupa sehingga tepat posisinya dan proses pengisian bahan bakar bisa dilakukan. Untuk menjamin keamanan dan ketepatan dalam pengisian bahan bakar, pada sisi-sisi sayap telah dipasang kamera sehingga dapat memandu operator mengulurkan dan memasukkan pipa bahan bakar ke pesawat penerima. Pesawat tanker juga dilengkapi lampu agar memungkinkan pengisian bahan bakar pada malam hari.

Kelebihan :
*Aliran bahan bakar (transfer rate) dari pesawat tanker ke pesawat penerima lebih banyak. Bisa sampai 3,7 ton bahan bakar per menit. Hal ini karena pipanya lebih lebar dibanding sistem Probe and Drogue. 
*Dikhususkan untuk pesawat-pesawat besar seperti pesawat Bomber karena pesawat tersebut memerlukan bahan bakar yang lumayan banyak sehingga lebih efektif.

Kekurangan :
*Perlu biaya yang besar untuk training operator. 
*Desain tanker yang rumit 
*Cuma dapat mengisi satu pesawat sekali jalan. 
*Tidak bisa dipakai untuk mengisi bahan bakar helikopter.
Sistem Boom and Receptacle








2. Sistem Probe and Drogue
Sistem ini menggunakan pipa yang fleksibel. Bentuk "drogue" nya mirip seperti shuttlecock badminton yang tersambung dengan pipa bahan bakar. Fungsi drogue ini untuk menstabilkan pipa selama di udara dan menyediakan saluran untuk menjadi jalur masuknya bahan bakar ke dalam pipa. Pipa tersebut terhubung dengan Hose Drum Unit (HDU), kalau tidak terpakai maka pipa tersebut  akan tergulung di HDU. Pesawat tanker dan pesawat penerima nanti pd saat terbang membentuk formasi sejajar horizontal. Dimana, pesawat tanker berada di depan pesawat penerima. Kedua pesawat itu terbang pada kecepatan yang sama. Setelah kedua pesawat ini siap, nanti pilot pesawat tanker akan menjulurkan drogue ke arah pesawat penerima. Setelah terjulur, pilot pesawat penerima akan mengeluarkan probe. Yaitu semacam "mulut" penerima bahan bakar yang ada di pesawat tsb. Lalu si pilot tsb memanuverkan pesawatnya hingga posisi probe masuk kedalam lubang drogue,dan proses pengisian bahan bakar akan berlangsung.

Kelebihan :
*Desain tanker simple dan murah 
*Bisa mengisi bahan bakar ke beberapa pesawat pada waktu yang sama cukup memakai satu tangki bahan bakar 
*Bisa mengisi bahan bakar untuk helikopter 
*Tidak perlu operator khusus, cukup pilot aja yang menjalankan.

Kekurangan :
*Diameter pipa yang kecil hanya cukup mengalirkan 1 - 1,5 ton bahan bakar per menit. 
*Turbulence pada pesawat dan kecepatan angin sangat mempengaruhi proses pengisian bahan bakar 
*Skill pilot dari pesawat penerima sangat diperlukan dikarenakan tdk adanya operator khusus. 
*Lebih berbahaya,Karena posisi pesawat penerima berada di belakang pesawat tanker, sehingga probe nya bisa masuk ke engine pesawat penerima kalo tidak ditangani dengan hati-hati.
Sistem Probe and Drogue













 sumber Read more!